Bolt Manusia Tercepat di Dunia


Usain Bolt tampil luar biasa. Untuk kesekian kalinya, pelari asal Jamaika itu berhasil memantapkan posisinya sebagai manusia tercepat di dunia. Dalam kejuaraan atletik dunia IAAF ke-12 yang berlangsung di Stadion Olympia, Berlin, Jerman, Ahad lalu, ia berhasil kembali memecahkan rekor lari 100 meter, dengan catatan waktu 9,58 detik.

Usain Bolt, 22 tahun, menumbangkan rekor atas namanya sendiri di Olympiade Beijing 2008, dengan catatan waktu 9,69 detik. Posisi kedua ditempati pelari asal Amerika Serikat, Tyson Gay, yang masuk finis dengan catatan waktu 9,71 detik, danrekan senegara Bolt sekaligus mantan pemegang rekor dunia, Asafa Powell, di peringkat ketiga (9,84 detik).

Dalam kejuaraan dunia IAAF kali ini, Jamaika sangat dominan pada nomor jarak pendek 100 meter. Dari delapan peserta final di nomor lari 100 putri, empat di antaranya berasal dari Jamaika. Bahkan pelari putri asal Jamaika, Shelly Ann Freser, menjadi juara nomor 100 meter dengan catatan waktu 10,73 detik, disusul oleh Kerron Stewart, juga asal Jamaika, dengan catatan waktu 10,75 detik.

Indonesia sendiri mengirim dua atlet muda terbaiknya, Fernando Lumain dan Serafi Anelies Unani, 20 tahun. Keduanya tampil setelah sempat melakukan training di Makele, Jerman, selama hampir satu bulan. Walaupun belum berhasil masuk babak berikutnya, keduanya tampak bangga dapat bertanding dalam kejuaraan internasional. Ditemui Gatra setelah pertandingan, Fernando mengaku senang. "Saya bangga dapat berkenalan bahkan bertanding dengan atlet kelas Olimpiade," ujarnya.

Begitu pula Serafi. Meski sempat mengalami cedera pada kaki kiri menjelang ajang IAAF itu, ia justru berhasil memperbaiki waktu terbaiknya, dengan catatan waktu 12,05 detik atau 0,05 lebih cepat dari sebelumnya. Bodo Schmidt, mantan Presiden DLV (persatuan atletik Jerman) yang juga mengamati training dua atlet itu di Jerman, menyambut prestasi "personal best" yang diraih Serafi ini dengan gembira. "Anda lihat hasilnya, bukan? Serafi mengikuti semua tahap latihan dengan disiplin. Saya yakin, ia masih bisa meraih prestasi lebih baik lagi," kata Bodo Schmidt.

Selama berada di Jerman, dua atlet itu didampingi pelatih yang juga mantan atlet lari nasional, Henny Maspaitela. Sekretaris Jenderal Persatuan Atletik Seluruh Indonesia Tigor M. Tanjung mengungkapkan, pengiriman atlet-atlet muda ke ajang internasional itu diharapkan dapat memicu semangat mereka untuk berprestasi. "Apalagi, mereka dapat melihat sendiri bagaimana atlet-atlet kelas dunia mempersiapkan diri menjelang pertandingan," ujar Tigor.

Miranti Soetjipto Hirschmann (Jerman)

Published: Gatra 41/ 26 August 2009

Popular Posts