Usain Bolt Manusia Tercepat di Dunia


Berlin, 18 Agustus 2009 11:32
Usain Bolt untuk kedua kalinya memecahkan rekor dunia nomor lari 100 meter dengan catatan waktu 9,58 detik, pada final nomor lari 100 meter Kejuaraan Atletik Dunia IAAF ke-12 di Olympia Stadion Berlin, Jerman, Minggu (16/8).

Rekor fantastis yang diraih pelari asal Jamaika ini membuatnya dinobatkan menjadi manusia tercepat di dunia.

Posisi kedua diduduki pesaing utamanya, Tyson Gay (Amerika Serikat), dengan mencatat waktu 9,71 detik. Sementara pada posisi ketiga diduduki Asafa Powell asal Jamaika dengan 9,84 detik.

Usain Bolt, 22 tahun, menumbangkan rekor atas namanya sendiri yang diraihnya pada Olympiade Beijing 2008, dengan catatan waktu 9,69 detik.

Beberapa pengamat olahraga menilai, prestasi yang diukir para atlet ini seperti mengulang kejayaan atlet Jesse Owens, yang meraih empat medali emas pada Olimpiade, 73 tahun silam, di tempat sama.

Nama Owens diabadikan pada ruas jalan utama kompleks Olympia Stadion.

Dalam kejuaraan IAAF kali ini, Jamaika unggul dalam nomor jarak pendek 100 meter. Dari 8 peserta final pada nomor lari 100 putri, 4 diantaranya berasal dari Jamaika. Shelly Ann Freser (Jamaika) memenangkan pertandingan itu dengan 10,73 detik disusul ketat oleh Kerron Stewart, juga asal Jamaika, dengan catatan waktu 10,75.

Di antara 213 negara anggota IAAF, Indonesia juga mengirim dua atlet, Fernando Lumain, 20 tahun, dan Serafi Anelies Unani, 20 tahun. Keduanya merupakan atlet nomor lari 100 meter.

Sistem cabang olah raga lari jarak pendek memberi kemungkinan yang sama pada atlet yang masuk kualifikasi dan atlet non kualifikasi untuk dapat bertanding.

Walaupun belum berhasil masuk babak berikutnya, keduanya tampak bangga dapat bertanding di kejuaraan internasional. Ditemui Gatra.com setelah pertandingan, Fernando mengaku senang. "Saya bangga dapat berkenalan bahkan bertanding dengan atlet kelas olimpiade," ujarnya. Tak tampak sedikit pun kekecewaan di wajah Fernando.

Begitu pula dengan Serafi. Meski sempat mengalami cedera pada kaki kiri jelang ajang IAAF ini Serafi justru berhasil memperbaiki waktu terbaiknya dengan catatan waktu 12,05 detik. Selama berada di Jerman, kedua atlet ini didampingi pelatih yang juga mantan atlet lari nasional, Henny Maspaitela.

Sekretaris Jendral Persatuan Atletik Seluruh Indonesia Tigor M Tanjung mengungkapkan, dengan mengirimkan atlet-atlet muda ke ajang turnamen internasional, diharapkan nantinya dapat memicu semangat mereka untuk berprestasi, "Apalagi mereka dapat melihat sendiri bagaimana atlet atlet kelas dunia mempersiapkan diri menjelang pertandingan," demikian Tigor.

[Miranti Soetjipto Hirschmann]
Published: http://www.gatra.com/artikel.php?pil=23&id=129303

Popular Posts