Konser Open-Air di Nuernberg


Menikmati musik klasik sambil berpiknik. Tiap tahun kota Nuernberg menyelenggarakan konser 'open-air' itu di Taman Luitpoldhain. Penyelenggaraan tahun ini adalah untuk ke-9 kalinya.


Kalau mendengar tentang pergelaran konser musik klasik, tentu yang kita bayangkan adalah para penonton yang berpakaian rapi memasuki gedung philharmoni atau gedung opera, baik yang modern maupun yang bergaya barok atau romanik. Tapi, pernahkah anda membayangkan, menonton konser musik klasik sambil berpiknik di sebuah taman yang asri? Membawa bekal makanan sendiri, menghampar tikar lalu menikmati konser sambil tidur-tiduran? Itulah yang setiap tahunnya disajikan kota Nuernberg bagi warganya.
Menikmati konser musik klasik sambil berpiknik, sebetulnya bukan ide baru. Aktivitas di alam terbuka ini dimulai pada abad 17 oleh para bangsawan Eropa. Pada musim panas dimana matahari bersinar hingga sekitar pukul 8 malam, mereka berpiknik di taman-taman kastil, mendengarkan musik, berdansa lalu ditutup dengan pesta kembang api.
Sekarang, banyak kota di Eropa seperti London, Berlin, Muenchen atau Wina di Austria juga mengadakan konser di alam terbuka untuk masyarakat umum. Namun, untuk menonton pertunjukan tersebut, orang harus membayar tiket.
Lain halnya dengan konser 'open air' di kota Nuernberg, selatan Jerman. Penonton tidak dipungut biaya apapun alias gratis. Kegiatan yang menjadi agenda tahunan kota Nürnberg ini dimulai pada tahun 2000. Seperti yang dijelaskan oleh Barbara Schwesig, dari dinas Kebudayaan kota Nuernberg:
Kami memulainya pada tahun 2000 dengan Classic Open Air, sambil piknik di taman. Ini merupakan gagasan dalam rangka memperingati ulangtahun Kota Nuernberg ke 950. Kami berpikir untuk mengadakan sebuah pesta besar dengan orkes musik yang dimiliki kota ini, dan tentunya harus gratis. Sehingga bisa menarik siapa saya , termasuk orang yang belum pernah datang ke konser musik klasik.“

Tahun ini, kota Nuernberg menyelenggarakan acara piknik sambil menikmati konser musik klasik tersebut untuk ke 9 kalinya. Setiap tahun, pada musim panas diselenggakaran dua konser, dengan dua orkes yang berbeda. Pertama, Nuernberger Philharmoniker, lalu dua minggu kemudian Nuernberger Symphoniker. Animonya, amat tinggi. Pertama kali konser ini diadakan, hanya dikunjungi 3000 orang. Tahun demi tahun jumlahnya terus bertambah sampai puluhan ribu untuk tiap konser, sehingga terkesan merupakan pertunjukan musik klasik open-air terbesar di Eropa. Apakah ada yang menyaingi? Menurut Barbara Schwesig:
Satu-satunya mungkin di Wina. Tahun ini pertunjukan di sana dihadiri sekitar 40,000 orang. Sedangkan pertunjukan kami dihadiri oleh sekitar 60,000 orang. Jadi, ini merupakan yang terbesar, setahu kami.“
Musik yang dipilih tentunya yang mudah dicerna oleh semua orang, baik yang masih awam maupun penggemar berat musik klasik. Seperti misalnya soundtrack film Starwars, Ungarischer Tanz (tarian Hungaria) gubahan Brahms atau Nessun Dorma (tak seorang pun tidur), dari opera 'Turandot' gubahan Giacomo Puccini, yang saat ini sedang digemari kembali bahkan dijadikan ikon iklan sebuah perusahaan telekomunikasi di Jerman.
Agar pertunjukan terasa komunikatif, penonton memperoleh kesempatan memilih lagu yang mereka ingin dengarkan. Di situs internet kegiatan ini, untuk pertunjukan Nuernberger Symphoniker, penonton dapat memilih di antara 3 lagu, lengkap dengan contoh yang bisa didengarkan. Barbara Schwesig menjelaskan:
„Ini merupakan yang ketiga kalinya. Kami memberi pilihan ini karena sponsor kami, Sparda Bank Nürnberg menanyakan, apakah ada kemungkinan bagi para pengunjung konser ini untuk memilih musiknya? Kami berpikir, tentunya harus memberi pilihan yang baik secara artistik. Akhirnya kami mengatur agar penonton bisa memilih 1 dari 3 tawaran kami. Hingga hari ini, sepuluh ribu orang telah memberikan pilihannya. Ini sangat istimewa“.
Pilihan publik tahun ini adalah Overture dari opera 'La gazza ladra' karya Gioacchino Rossini.
Akhir minggu lampau, konser open air pada taman Luitpoldhain di tengah kota Nuernberg ini dijadwalkan mulai pada pukul 8 malam. Namun saat Nuernberg Symphoniker mengadakan gladi resik pada pagi hari, beberapa penonton tampak sudah menggelar tikar mereka dan akan bertahan hingga malam. Seperti Ludmila yang tinggal di Wendestein, 30 kilometer dari Nuernberg. Mengapa ia sampai meluangkan waktu sedemikian banyak? Ludmilla mengatakan:
„Supaya dapat tempat yang baik dan karena Phillip Auguin tampil malam ini. Jadi saya khusus datang ke sini“.
Ludmila ingin dapat melihat dari dekat Philippe Auguin yang dikaguminya, beserta para pemain orkes simfoni Nuernberg lainnya.
Miranti Hirschmann

Popular Posts