Persiapan Pemilu Indonesia di Jerman


Pemilihan umum legislatif tinggal beberapa hari lagi. Bagi warga negara Indonesia yang bermukim di luar negeri, pemungutan suara disiapkan oleh Panitia Pemilihan Luar Negeri, PPLN, di masing-masing negara.

Untuk negara yang luas, bisa dibentuk beberapa PPLN. Di Jerman, ada tiga PPLN, salah satunya adalah PPLN di Frankfurt, yang menangani lebih 6500 warga negara Indonesia di kawasan Jerman bagian selatan.
Panitia Pemilihan Luar Negeri Den Haag, Belanda menempati jumlah tertinggi di Eropa dalam jumlah Daftar Pemilih Tetap dengan 15,700 orang. Posisi kedua ditempati oleh PPLN Frankfurt Jerman dengan sekitar 6,500 orang calon pemilih dari enam wilayah negara bagian Jerman.
Dengan keterbatasan tenaga, waktu dan biaya, PPLN Frankfurt berupaya agar formulir C4-LN atau lembar kesediaan mengikuti pemilu legislatif lewat pos dan surat suara dapat tiba ditangan calon pemilih tepat waktu. Dengan jumlah surat diatas 5,000 lembar, perusahaan pos Jerman, Deutsche Post bersedia untuk bekerja sama dalam pengiriman dokumen pemilu Indonesia, juga dengan biaya lebih murah.
Didit Parlambang, ketua PPLN Frankfurt, Jerman menceritakan: " Jadi kita bisa hemat 20 sen persurat. Lumayan bisa hemat, Kalau dikalikan rupiah kan cukup besar juga. Pembelian amplop pun kita tidak membeli di toko besar tapi lewat internet, semata mata untuk memangkas biaya. Apalagi di Jerman banyak cara untuk irit, normal."
Bagi yang bersedia memilih lewat pos, surat suara akan dikirim lewat pos tercatat, dengan amplop bertuliskan Wahl Brief atau Surat Suara berwarna merah.
Petunjuk pemilihan, baik secara langsung ataupun melalui pos dilakukan dengan dua cara. Pertama dengan mengadakan sosialisasi di kota kota dengan menghimpun masyarakat Indonesia. Kedua, dengan memberikan intormasi di halaman internet. Berdasarkan pengamatan panitia, keberadaan halaman internet PPLN ini dirasa efektif. Alasannya, cara ini dapat menjangkau mereka yang tinggalnya jauh dari perwakilan Indonesia dan tetap dapat mengadakan tanya jawab.
Keanggotaan Panitia Pemilihan Luar Negeri berubah setiap 4 tahun. Anggotanya terdiri dari pegawai perwakilan Indonesia, mahasiswa dan unsur masyarakat. Tim PPLN ini bekerja sesuai dengan arahan Komisi Pemilihan Umum dari Jakarta, namun kinerjanya dinilai tidak berkesinambungan dari satu pemilu ke pemilu berikutnya.
PPLN Frankfurt dibantu secara sukarela oleh 15 mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di kota-kota sekitar Frankfurt. Surat suara yang masuk melalui pos akan dihitung serentak pada 19 April. Warga Indonesia di luar negeri hanya akan memilih calon anggota DPR. Hasil perolehan suara dari luar negeri akan dihitung sebagai perolehan suara untuk Provinsi DKI Jakarta.
Miranti Hirschmann
Ayu Purwaningsih

Popular Posts