Peluang Eropa Slank




Kaka "Slank" (Imam Suwongso/KJRI Hamburg)Rangkaian tur pertama Slank ke tiga negara Eropa boleh dibilang sukses. Ratusan Slankers di tiga negara itu membanjiri kafe tempat mereka menggelar pertunjukan. Kadang jumlah mereka sampai melebihi daya tampung kafe. Lawatan 11 hari itu dimulai dari London, Inggris, lalu ke Amsterdam, Belanda, untuk ikut menyemarakkan event tahunan "Pasar Malam Tong Tong". Terakhir, Slank manggung di Hamburg, Jerman.

Di kota terakhir ini, rombongan Slank, yang berjumlah 22 orang, dijamu makan siang oleh Teuku Darmawan, Konjen Republik Indonesia di Hamburg. Cuaca di Hamburg, menurut personel Slank, lebih bersahabat dibandingkan dengan di Amsterdam dan London. Di kota itu, Slank tampil di Indra Cafe di kawasan St. Pauli, tempat The Beatles manggung untuk pertama kalinya di Jerman pada 18 Agustus 1960.

"Kami bangga banget bisa main di tempat bersejarah musik dunia. Untuk seorang musisi, ini kebanggaan tersendiri," kata Kaka, sang vokalis, kepada Miranti Hirschman dari Gatra. Ia memanfaatkan lawatan ini untuk mengunjungi mertuanya yang tinggal di Duesseldorf. Sayang, Natascha Oking, istri Kaka, tidak ikut rombongan itu karena baru melahirkan.

Perjalanan ke Eropa ini, menurut Kaka, selain sebagai ajang showcase, juga untuk membuka jaringan. Slank melakukan sendiri semua usaha itu, karena band ini tidak berada di bawah naungan perusahaan rekaman besar. "Beginilah kalau mengusung label independen. Semua harus dilakukan sendiri," kata Kaka. Melihat antusiasme di tiga negara itu, Slank berharap dapat kembali ke Eropa dan menggelar konser di lebih banyak kota.

[Apa & SiapaGatra Nomor 30 Beredar Kamis, 5 Juni 2008] 

Popular Posts