Kapal Rp 800 Miliar Melaut


Papenburg, 25 Juni 2008 18:00
Kapal Motor (KM) pesanan ke-24 PT Pelni resmi diberi nama. Istri Menhub Jusman Syafii Djamal, Arita Jusman, dinobatkan sebagai "Godmother" kapal tersebut. Dalam upacara peresmian yang diawali doa, kapal itu diberi nama KM Gunung Dempo. Sesuai tradisi setempat, peluncuran kapal ditandai dengan dibenturkannya sebotol champagne ke badan kapal, hingga pecah.

KM Gunung Dempo, dengan kapasitas 1583 penumpang dan 98 kontainer ini, diproduksi Meyer Werft, Jerman. Sejak pertengahan 2006, kapal ini dirancang dan dibangun di galangan kota Papenburg, yang dialiri sungai Ems. Pengerjaan kapal ini melibatkan sebuah tim, terdiri dari delapan tenaga Indonesia. Pada bulan-bulan terakhir, sekitar 30 tenaga Indonesia yang terdiri dari, pengawas proyek dan ABK, mengikuti berbagai pelatihan yang berkenaan dengan pengoperasian kapal tersebut di Jerman.

KM Gunung Dempo merupakan kapal ke-24 yang dibangun dari kredit modal kerja KfW Jerman dengan masa konsesi 30 tahun. Pembangunan kapal ini menelan biaya sekitar 75 juta Euro atau sekitar 800 milyar rupiah. Panjang KM Gunung Dempo 146,80 meter, dengan kecepatan berlayar lebih dari 20 knot.

Dalam peresmian tersebut, Direktur Utama galangan tersebut, Bernard Meyer mengungkapkan kegembiraannya. Perusahaan keluarga yang telah mencapai 6 generasi itu telah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia selama 50 tahun dalam pembuatan kapal kapal yang menghubungkan pulau pulau di Indonesia.

Kapal dengan kapasitas kontainer terbanyak di antara kapal miilik PT Pelni produksi Meyer Werft ini, menjawab tantangan banyaknya pulau, terutama di bagian timur Indonesia, yang membutuhkan alat transportasi untuk mengangkut komoditi dari pulau-pulau bagian barat, dalam jumlah besar.

Hal ini diakui oleh Direktur Jendral perhubungan laut Effendi Batubara, di sela-sela acara peresmian tersebut. „Memang ada perbedaan kapal dengan kapal-kapal sebelumnya. Ini disebabkan daerah-daerah lain membutuhkan angkutan barang untuk dipasarkan. Maka kapal ini disesuaikan dengan kebutuhan itu. Selain mengangkut orang, juga dapat mengangkut kontainer,“ katanya kepada Gatra.com.

Kapasitas barang KM Gunung Dempo memang jauh lebih besar dari kapal produksi Meyer Werft sebelumnya, KM. Laborar yang hanya mampu mengangkut sembilan kontainer, namun mampu menampung lebih banyak penumpang dengan kapasitas 3084 penumpang. Sejak persaingan harga penerbangan dalam negeri merebak, ditambah adanya operator kapal angkutan penumpang milik swasta, jumlah penumpang kapal Pelni turun drastis hingga 1 juta penumpang setiap tahun. Kombinasi kapasitas kapal ini diharapkan mampu menjawab masalah turunnya jumlah penumpang.

Acara peresmian di pelabuhan Emden, hilir sungai Ems ini, dihadiri sekitar 250 tamu. Termasuk di antarnya Dubes Republik Indonesia untuk Jerman, yang mengakhiri masa jabatanyannya, Makmur Widodo. Konjen RI untuk negara bagian Hamburg Teuku Darmawan, Sekjen Departemen Perhubungan Harijogi, Dirut PT Pelni Isnoor Haryanto, juga delegasi asal Indonesa yang berjumlah 30 orang. Menteri Perhubungan Jusman Syafii Jamil sendiri tidak menghadiri acara tersbut

KM Gunung Dempo telah menjalani uji pelayaran pada 11 hingga 13 Juni di perairan North Sea. Dinahkodai Kapten Kapal Bambang Edi Susilo, kapal ini telah berlayar menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa, 24 Juni 2008 dan diperkirakan akan menempuh perjalanan selama 20 hari dengan transit di Port Said dan Port Suez di Mesir. [Miranti]

Popular Posts